Senin, 22 Juni 2015

Etika Dan Profesionalisme TSI ( Tugas 4)

Etika dan Profesionalisme TSI 

Nama   : Nurma Yeni Yuli Lestari
Kelas   : 4 KA 40
Npm    : 15111365
Dosen  : Rifki Amalia

1.      Buat storyboard secara keseluruhan dari penulisan 1, 2, 3 dan 4



Etika Dan Profesionalisme TSI (Penulisan 4)

Etika dan Profesionalisme TSI 

Nama   : Nurma Yeni Yuli Lestari
Kelas   : 4 KA 40
Npm    : 15111365
Dosen  : Rifki Amalia

1.  Jelaskan dengan lengkap beserta bagan tentang aplikasi keamanan dan keselamatan sebagai berikut :
                a. Sos
SOS adalah nama untuk tanda bahaya kode Morse internasional. (• • • - - - • • •). Tanda ini pertama kali digunakan oleh pemerintah Jerman pada 1 April 1905, dan menjadi standar di seluruh dunia sejak 3 November 1906. Dalam kode Morse, tiga titik adalah kode untuk huruf S dan tiga garis adalah huruf O. Dalam penggunaannya, SOS sering dihubungkan dengan singkatan kata "Save Our Ship," "Save Our Souls," "Survivors On Ship," "Save Our Sailors" "Stop Other Signals", dan "SendOut Sailors".














  1.        Control jarak jauh
Kontrol jarak jauh adalah mengontrol komputer dari jarak jauh via internet, seolah-olah Anda berada tepat di depannya. Apakah Anda memberikan dukungan spontan, mengatur server atau bekerja dari rumah, TeamViewer membuat Anda dapat menyelesaikan pekerjaan Anda. 










  1.      Tracking automatic navigasi
Automatic Identification System (AIS) adalah sebuah sistem pelacakan otomatis digunakan pada kapal dan dengan pelayanan lalu lintas kapal (VTS) untuk mengidentifikasi dan menemukan kapal oleh elektronik pertukaran data dengan kapal lain di dekatnya, BTS AIS, dan satelit.
Ketika satelit digunakan untuk mendeteksi tanda tangan AIS maka istilah Satellite-AIS (S-AIS) digunakan. Informasi AIS melengkapi radar laut, yang terus menjadi metode utama menghindari tabrakan untuk transportasi air.
Informasi yang disediakan oleh peralatan AIS, seperti identifikasi yang unik, posisi, arah dan kecepatan, dapat ditampilkan pada layar atau ECDIS. AIS dimaksudkan untuk membantu petugas watchstanding kapal dan memungkinkan otoritas maritim untuk melacak dan memantau pergerakan kapal. AIS mengintegrasikan VHF transceiver standar dengan positioning system seperti GPS atau penerima LORAN-C, dengan sensor navigasi elektronik lainnya, seperti gyrocompass atau tingkat indikator gilirannya. Kapal dilengkapi dengan AIS transceiver dan transponder dapat dilacak oleh BTS AIS terletak di sepanjang garis pantai atau, ketika keluar dari jangkauan jaringan terestrial, melalui semakin banyak satelit yang dilengkapi dengan penerima AIS khusus yang mampu deconflicting sejumlah besar tanda tangan.